Buku TULIP tulisan Palmer ini membicarakan lima pokok dari calvinisme (thesis-thesis calvin) yang populer yaitu TULIP, yang sebenarnya perlu dipelajari juga secara lengkap pemikiran-pemikiran calvin sehingga kita dapat mengerti penuh apa yang ingin disampaikan calvinisme. Kelima pokok yang diangkat ini banyak membahas tentang sisi kedaulatan Allah dalam kehidupan manusia. TULIP terdiri dari total depravity (kerusakan total), unconditional election (pemilihan tak bersyarat), limited atonement (penebusan terbatas), irresistible grace (anugerah yang tidak dapat ditolak), dan perseverance of the saints (ketekunan orang-orang kudus).
Kelima pokok yang lebih dikenal lagi dengan konsep pradestinasi ini mengatakan bahwa sesungguhnya setiap orang sudah ditentukan akan keselamatannya sejak dari semula, yaitu sebelum ia dilahirkan (Roma 9:13). Konsekuensi dari konsep ini adalah bahwa terdapat sebuah pemilihan terhadap orang-orang yang percaya. Disini kita akan lebih mendalami kebenaran bahwa bukan kita yang memilih Allah tetapi Allah yang memilih kita. Sebelum dunia ini diciptakan, orang-orang percaya sudah ditetapkan oleh Allah. Sebelum Esau dan Yakub dilahirkan, Allah sudah memilih Yakub dan melewatkan Esau, sebelum mereka bisa melakukan dosa apa pun.
Kelima pokok ini adalah lima yang bermula dari satu, dengan kata lain jika salah satu dari pokok ini benar, keempat pokok yang lain pun harus benar. Total depravity mengatakan bahwa sesungguhnya semua orang di dunia ini telah berdosa dan tidak ada satu pun yang dapat dilakukan manusia untuk lepas dari dosa ataupun untuk menebus dosanya. Oleh karena itu sebenarnya tidak ada orang yang layak untuk diselamatkan oleh karena apa yang ia lakukan. Sehingga jika ada orang yang selamat maka itu karena Allah telah memilih mereka dari semula tanpa syarat (unconditional election). Kemudian, oleh karena ada orang yang dipilih dan yang dilewatkan, maka penebusan yang dilakukan oleh Kristus pun tidak untuk semua orang, tetapi hanya untuk umat yang dipilih saja (limited attonement). Saat Allah sudah menentukan orang percaya, maka orang itu pun tidak bisa menghindar dari anugerah yang diberikan (irresistible grace) dan Allah sendiri yang akan menjaga iman dan keselamatan orang-orang tadi dengan yang membuat mereka tekun dalam iman mereka (perseverance of the saints), walaupun selama hidup manusia tetap berada dalam perjuangan melawan dosa.
Membaca buku ini diperlukan kerendahan hati untuk mengakui memang begitulah kedaulatan Allah. Menerima bahwa dari awal memang sudah ditetapkan orang yang akan selamat dan orang yang akan menderita selamanya di neraka mungkin akan membuat kita merasa ini sebuah kengerian dan ketidakadilan. Namun dengan kerendahan hati tersebut, justru yang akan kita rasakan sebaliknya adalah rasa syukur yang sangat luar biasa karena kita telah menerima anugerah yang sebenarnya tidak layak kita terima dan juga mengetahui bahwa sekali sekarang kita percaya, maka untuk selamanya Allah akan memastikan keselamatan kita.
Pemikiran yang yang harus dihindari setelah mengetahui kelima pokok ini adalah bahwa kita tidak perlu melakukan apa-apa atau tidak perlu berusaha dalam kehidupan kita, seperti mengerjakan keselamatan karena semua telah ditetapkan dari semula. Segala sesuatu berada dalam kedaulatan Allah, tetapi firman Allah juga mengatakan manusia (orang percaya) tetap mempunyai tanggung jawab. Walaupun bagaimana kedua hal itu bisa berjalan bersamaan merupakan misteri Allah yang bisa jadi tidak dibukakan untuk kita orang percaya. Kiranya kebenaran dalam buku ini semakin meneguhkan iman kita. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar